Apa itu anabolisme?
Anabolisme atau biosintesis atau disebut juga asimilasi adalah suatu proses dimana senyawa kimia sederhana tersusun menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Senyawa kompleks ini biasa disebut sebagai senyawa makromolekul. Makromolekul yang terbentuk bisa atau bisa ada dalam semua bentuk yang mungkin seperti asam nukleat, lemak, karbohidrat dan protein. Peristiwa ini membutuhkan energi dari luar, setelah itu energi digunakan untuk mengikat koneksi sederhana menjadi koneksi yang lebih kompleks.
Proses anabolik
Anabolisme ini merupakan jalur metabolisme yang mengubah beberapa senyawa organik sederhana ini menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini membutuhkan energi eksternal. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat atau dapat berupa energi cahaya atau energi kimia. Energi ini kemudian digunakan untuk mengikat koneksi sederhana ini dan menjadi koneksi yang lebih kompleks. Dengan cara ini, energi yang dibutuhkan tidak hilang, tetapi disimpan dalam bentuk ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk. Reaksi anabolik membutuhkan energi, yang juga diperoleh dari reaksi katabolik.
Respons dalam sel-sel ini dapat atau dapat dibagi menjadi dua kategori:
- Reaksi anabolik adalah reaksi pembentukan di mana molekul besar disintesis dari molekul sederhana atau kecil.
- Proses anabolik membutuhkan energi dan proses tersebut dikenal sebagai respons endogen.
reaksi katabolik, reaksi degradasi ini. Katabolisme ini adalah pemecahan molekul besar yang lebih mudah yang menyertai pelepasan energi yang dikenal sebagai reaksi eksergonik. - Jumlah total dari reaksi anabolik dan katabolik ini dikenal sebagai metabolisme (pembentukan dan pemecahan). Contoh proses katabolik ini adalah pernapasan, sedangkan contoh proses anabolik adalah fotosintesis (Green et al., 1988).
Produk anabolisme memenuhi fungsi esensial. Hasil ini, misalnya glikogen dan protein, yaitu sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk penyalinan informasi genetik nanti. Protein, lipid, dan karbohidrat kemudian membentuk struktur tubuh makhluk hidup, baik intraseluler maupun ekstraseluler. Ketika sintesis bahan-bahan ini lebih cepat daripada kerusakannya, organisme tumbuh.
Tahap anabolisme
Anabolisme ini memiliki 3 tahapan dasar.
Produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida dan nukleotida.
Aktivasi senyawa ini kemudian berubah menjadi bentuk reaktif dengan menggunakan energi dari ATP.
Kombinasi prekursor ini kemudian membentuk molekul kompleks seperti polisakarida, protein, lemak, dan asam nukleat.
Anabolisme yang menggunakan energi cahaya kemudian disebut fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia disebut kemosintesis.
Perbedaan Antara Anabolisme dan Katabolisme
- Anabolisme adalah proses di mana molekul kimia kecil disintesis menjadi molekul yang lebih besar, sedangkan
- katabolisme adalah proses di mana molekul besar dipecah menjadi molekul kecil.
- Anabolisme adalah proses yang membutuhkan energi, sedangkan katabolisme adalah proses yang melepaskan energi.
- Anabolisme ini merupakan reaksi reduksi, sedangkan katabolisme ini merupakan reaksi oksidasi.
Seringkali, produk akhir anabolisme adalah senyawa yang memulai proses katabolik. (Wiradikusumah, 1985).
Sifat anabolisme
Karakteristik anabolisme meliputi:
- Merupakan reaksi pengaturan
- Substrat adalah sambungan sederhana
- Produk reaksi adalah senyawa kompleks
- Membutuhkan energi
- Endotermik
- Bisa atau bisa dicontohkan dengan reaksi fotosintesis atau kemosintesis
Fungsi reaksi anabolik dalam tubuh
Anabolisme ini memungkinkan tubuh untuk membangun atau menumbuhkan sel-sel baru dan memelihara jaringan tubuh. Proses ini kemudian menggunakan energi yang dihasilkan oleh reaksi katabolik dan kemudian dipengaruhi oleh semua jenis hormon dan enzim untuk membuat sel dan jaringan dapat terbentuk dan diperbaiki. Contoh proses anabolik adalah pertumbuhan dan mineralisasi tulang, serta peningkatan massa otot.
- Peran hormon dalam reaksi anabolik
- Hormon berikut diklasifikasikan sebagai hormon anabolik.
- Hormon pertumbuhan.
Hormon ini dibuat di kelenjar pituitari (kelenjar kecil di bawah otak). Fungsinya untuk bisa mengatur pertumbuhan tubuh. Terlalu banyak hormon pertumbuhan di masa kanak-kanak dapat atau dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih besar dari rata-rata (gigantisme). Sementara jika terlalu sedikit dapat atau dapat menyebabkan tinggi badan di bawah rata-rata (dwarfisme).
Faktor pertumbuhan mirip insulin (IGF-1 dan IGF-2).
Faktor pertumbuhan mirip insulin ini merangsang produksi protein dan lemak. IGF-I dan IGF-2, bekerja sama dengan hormon pertumbuhan, berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang, serta semua jenis jaringan tubuh, termasuk kelenjar susu, dan terjadinya proses reproduksi (reproduksi). Hormon ini kemudian mengontrol produksi hormon pertumbuhan oleh kelenjar pituitari (kelenjar pituitari) serta kadar gula darah.
Insulin.
Hormon ini dibuat oleh pankreas. Tugas insulin ini adalah mengatur kadar glukosa (gula) dalam darah, membantu tubuh mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi dan menyimpan cadangan energi. Sel-sel tubuh ini tidak dapat atau tidak dapat menggunakan glukosa tanpa insulin.
Testosteron.
Testosteron adalah hormon pria yang diproduksi di testis. Testosteron inilah yang menyebabkan terbentuknya sperma dan perkembangan karakteristik seksual pria seperti suara yang lebih dalam, otot yang lebih besar dan pertumbuhan rambut di wajah dan tubuh. Hormon testosteron ini juga berperan penting di semua tubuh karena mempengaruhi otak, tulang dan massa otot, sistem pembuluh darah, distribusi lemak, organ, tingkat energi dan fungsi seksual. Tidak hanya hormon testosteron yang diproduksi dalam tubuh wanita pada pria, tetapi jumlahnya lebih rendah. Pada wanita, hormon ini diproduksi di ovarium.
Estrogen.
Estrogen ini adalah hormon wanita yang diproduksi di ovarium (serta di plasenta selama kehamilan). Hormon estrogen bertugas memperkuat jaringan tulang, kemudian mengembangkan ciri-ciri bentuk tubuh wanita seperti payudara, berperan dalam penebalan jaringan di dalam rahim (endometrium) dan juga mengatur siklus haid. Dalam jumlah kecil, estrogen juga diproduksi di lemak dan jaringan otot. Ini adalah sumber utama estrogen pada wanita menopause. Pria juga memproduksi hormon estrogen, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit.
Contoh reaksi anabolik
Anabolisme ini terjadi ketika senyawa sederhana dan unsur-unsur tersebut diubah menjadi senyawa organik yang lebih kompleks pada makhluk hidup. Anabolisme ini menggunakan sumber energi seperti sinar matahari atau bahan kimia sehingga senyawa dan unsur tersebut dapat atau dapat digabungkan menjadi senyawa kompleks.
Contoh anabolisme adalah fotosintesis, yang terjadi pada tumbuhan.
Fotosintesis adalah proses yang digunakan oleh tanaman yang menggunakan energi dari sinar matahari untuk mengubah karbondioksida (CO2) dan air (H2O) menjadi molekul gula atau glukosa (C6H12O6), yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Proses tersebut kemudian didukung oleh enzim dan klorofil. Klorofil adalah pigmen daun hijau yang ditemukan dalam kloroplas dan organel dalam sel tumbuhan.
Reaksi kimia fotosintetik meliputi:
6 CO2 (karbon dioksida) + 6 H2O (air) + sinar matahari -> C6H12O6 (glukosa) + 6 O2 (oksigen)
Contoh anabolisme
Anabolisme ini merupakan proses metabolisme yang mengubah senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks. Misalnya seperti
Pembentukan glikogen dari glukosa,
pembentukan protein dari asam amino,
pembentukan trigliserida dari asam lemak dan
Gliserin
Demikian penjelasan tentang pengertian anabolisme, sifat, fungsi, peran, reaksi, tahapan dan contoh, semoga apa yang dideskripsikan, semoga bermanfaat bagi anda. Terima kasih
Sumber :